Senin, 01 April 2013

sungai dekat rumahmu

Ini poto sungai yg mengalir di sebelah bengkel sepeda Si Komeng. Airnya mengalir deras. Ukuran sungainya relatif kecil, lebar 5-6 meter, dengan kedalaman 4-5 meter. Orang situ menyebutnya Sungai Ciparigi. Aliran ke Ciliwungnya, dimana yah? Gak ada yg jawab ketika pertanyaan itu terungkap pagi ini.

Warung Seafood Pecel Lele tuh dulunya bengkelnya Si Komeng. Beberapa bulan lalu, berubah menjadi warung. Si Komeng pindah lapak ke seberang sungai. Nyempil di atas tanah bersemen ukuran 4x4 meter. Sebetulnya ini tanah fasum (fasilitas umum) untuk taman. Sepertinya developer nyantai aja, pura-pura gak tahu. Warga juga gak ada yg protes. Semua orang hepi, yah asik-asik aja.

Idealnya jadwal mulung sampah ku dilakukan di sungai ini. Kan ini sungai yg dekat dengan rumah. Wah ngebayangin kalau mau mulai mulung di sini. Apa kata ibu-ibu tetangga yah. Nah begitulah rasanya menjadi pionir. Kalau bisa mengalahkan rasa itu, dan bisa melakukan satu aksi, itulah intinya bertelapak.

Idealnya lagi semua orang memikirkan sungainya masing-masing. Minimal menjaga kebersihannya. Jadi kalau ada yg mau ngurug, membuat bangunan baru, atau mau mengubah bentukan sungai, ada yg di kulo nuwunin. Bukan seperti si bapak yg di Cilebut kemarin. Sungai adalah milik Pengairan. Ah itu masih mending. Temennya si MB di Bojong lebih seru lagi. Sungai adalah milik Tuhan.

Seakan-akan selesailah persoalan kalau semuanya sudah dikembalikan ke Sang Penguasa Alam. Padahal sesungguhnya Tuhan mengajarkan manusia untuk berpikir. Iqra, bacalah!
Mari membaca sungai ...

Tidak ada komentar: